Minggu, 28 November 2010

Kitab – Kitab Tafsir yang Terkenal

-ibn akhdhar-

A. Tafsir bil Ma’sur
1. Tafsir yang disandarkan kepada Ibnu Abbas –Tanwirul Miqbas min Tafsiri Ibn Abbas- disusun oleh Abu Tahir Muhammad bin Ya’qub al-Fairuzabadi asy-Syafi’i.
2. Tafsir Ibn Jarir at-Tabari, Jami’ul bayan fi tafsiril Qur’an.
3. Tafsir Ibn Abi Hatim
4. Tafsir Abusy Syaikh bin hibban.
5. Tafsir Abu Lais as-Samarqandhi, Bahrul-Ulum.
6. Tafsir Abu Ishaq, al-Kasyfu wal bayan ‘an tafsiril Qur’an.
7. Tafsir Abu Fida Ibn Katsir, Tafsirul Qur’anil Adzim.
8. Tafsir Jalaluddin as-Suyuthi, ad-Durrul Mansar fil Tafsiri bil-Ma’tsur.
9. Tafsir asy-Syaukani, Fathul Qadir.
B. Tafsir bir ra’yu
1. Tafsir Abu ‘Ali al-Jubai (salah satu tokoh Mu’tazilah).
2. Tafsir Qadi Abdul Jabbar.
3. Tafsir Zamakhsyari, al-Kasysyaf ‘an haqa’iqi gawamidit tanzil wa ‘uyunil aqawil fi wujuhit ta’wil.
4. Tafsir Fakhruddin ar-Razi, Mafatihul Gaib.
5. Tafsir an-Nasafi, Madarikut tanzil wa haqa’iqut ta’wil.
6. Tafsir Abu Hayyan, al-Bahrul Muhit.
7. Tafsir Al-Baidawi, Anwarut tanzil wa asrarut ta’wil.
8. Tafsir Jalalain, karya Jalaluddin al-Mahalli dan muridnya Jalaluddin as-Suyuthi.
9. Tafsir al-Qurtubi, Al-Jami’li Ahkamil Qur’an.
C. Tafsir Isyari
1. Tafsir Gharaibul Qur’an wa Raghaibul Furqan, karya Syeikh Nizhamuddin al-Hasan bin Muhammad al-Husain al-Khurasani an-Naisaburi.
2. Tafsir Al-Qur’anul Azhim, karya Abu Muhammad Sahl bin Abdullah bin Yunus bin Abdullah at-Tustari
3. Tafsir Ruhul Ma’ani, karya Syihabuddin as-Sayyid Muhammad al-Alusi al-Baghdadi.
4. Tafsir Haqaiqut Tafsir, karya Abu Abdurrahman Muhammad bin Husain bin al-Asad as-Sulami.
D. Tafsir Modern
1. Tafsir Al-Manar, karya Muhammad Rasyid Ridha.
2. Tafsir al-Maraghi, karya Ahmad Musthafa al-Maraghi.
3. Tafsir Fi Zilalil Qur’an, karya Sayyid Qutub.
4. Tafsir al-Jawahir, karya Thantawi Jauhari.
5. Tafsir Fathul Bayan, karya Shidiq Hasan Khan.
34. Biografi Singkat Beberapa Mufasir.
A. Ibnu Abbas
Beliau adalah putra paman Nabi yaitu Abbas bin Abdul Munthalib, dilahirkan ketika Bani Hasyim berada di Syi’b, tiga atau tahun sebelum hijrah. Ketika Rasulullah meninggal Ibnu Abbas baru berumur 13 tahun. Ketika perang siffin beliau berada di al-Maisarah, kemudian diangkat sebagai gubernur Basrah oleh Khalifah Ali. Setelah Khalifah Ali terbunuh beliau menetap di Mekkah.
Ibnu Abbas dikenal sebagai Turjumanul Qur’an (juru tafsir Al-Qur’an), Habrul ummah (tokoh ulama umat) dan Ra’isul Mufassirin (pemimpin para mufasir). Dalam Mu’jam al-Bagawi dan lainnya meriwayatkan dari Umar :
“Bahwa Umar mendekati Ibnu Abbas dan berkata, sungguh saya pernah melihat Rasulullah mendoakanmu, lalu membelai kepalamu, meludahi mulutmu dan berdoa, ‘Ya Allah, berilah ia pemahaman dalam urusan agama dan ajarkanlah kepadanya ta’wil’”.
Riwayat yang disandarkan kepada Ibnu Abbas mengenai tafsir tidak terhitung banyaknya, mulai dari yang sahih, hasan, munqathi , dhaif sampai maudlu.
Baihaqi meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud : “Juru tafsir Al-Qur’an yang terbaik adalah Ibnu Abbas”.
Abu Nu’aim meriwayatkan dari Mujahid : “Adalah Ibnu Abbas dijuluki dengan al-Bahr (lautan) karena banyak dan luas ilmunya.”
B. Mujahid bin Jabr
Beliau dilahirkan pada 21 H, masa Khalifah Umar. Mujahid adalah pemimpin atau tokoh utama mufasir generasi tabi’in, Ia belajar tafsir kepada Ibnu Abbas. Ia juga banyak meriwayatkan dari Ali, S’d bin Abi Waqqas, empat orang Abdullah, Rafi’ bin Khudaij, Aisyah, Ummu Salamah, Abu Hurairah, Suraqah bin Malik dan lainnya.
Sufyan Tsauri berkata : “Jika datang padamu tafsir dari Mujahid, cukuplah itu bagimu”.
Berkata Ibnu Taimiyah : “Syafi’i, Bukhari dan ahli ilmu lainnya banyak berpegang kepada tafsirnya”.
Az-Sahabi berkata : “Umat sepakat bahwa Mujahid adalah tokoh terkemuka yang kata-katanya dijadikan hujjah, dan kepadanya Abdullah bin Kasir belajar”.
C. Ibn Jarir at-Tabari
Lahir 224 H di Baghdad dan meninggal 310 H dikota yang sama. Ulama yang luas ilmunya, banyak meriwayatkan hadits, ahli dalma pen-tarjih-an (seleksi yang lebih kuat) riwayat-riwayat, banyak mengetahui sejarah tokoh dan kisah terdahulu.
Kitab tafsirnya Jami’ul Bayan fi Tafsiril Qur’an merupakan kitab tafsir paling besar dan utama serta menjadi rujukan penting para mufasirin bil ma’sur.
Ibn Jarir mempunyai keistimewaan tersendiri berupa istimbath (penyimpulan) yang unggul dan pemberian isyarat pada kata-kata yang samar ‘irabnya. Imam Nawawi dalam Tahzibnya berkata : “Kitab Ibn Jarir dalam bidang tafsir adalah sebuah kitab yang belum seorangpun pernah menyusun kitab yang menyamainya”. Ibnu Katsir, tokoh mufasir yang sesudahnya banyak menukil darinya.
D. Ibn Katsir
Nama lengkapnya Ismail bin Amr al-Qurasyi bin Katsir al-Basri ad-Dimsyaqi ‘Imaduddin Abul Fida al-Hafiz al-Muhaddits asy-Syafi’i. Lahir 705 H dan wafat 774 H.
Al-Hafidz Ibnu Hajar Atsqolani berkata : “Beliau adalah seorang ahli hadits yang faqih, karangan-karangannya tersebar luas diberbagai negeri semasa hidupnya dan dimanfaatkan orang banyak setelah wafatnya”.
Kitab tafsirnya Tafsirul Qur’anil Adzim merupakan tafsir paling masyhur meriwayatkan dari mufasir generasi salaf dan menjelaskan makna-makna dan hukum-hukumnya serta menjauhi pembahasan irab dan morfologi yang bertele-tele seperti yang dilakukan kebanyakan mufasir juga menjauhi pembicaraan yang melebar pada ilmu-ilmu lain yang tidak significant. Tafsirnya dimulai dengan menafsirkan ayat dengan ayat Al-Qur’an yang lain, kemudian dengan pendapat sahabat, pendapat tabi’in dan ulama salaf sesudahnya. Menukil Israiliyat yang relevan dengan tetap memberi peringatan akan cerita-cerita Israiliyat yang munkar.
E. Fakhruddin ar-Razi
Lahir di Ray 543 H dan wafat di Harah tahun 606 H. Sangat menguasai ilmu mantiq (logika), filsafat serta menonjol dalam ilmu kalam. Kitab tafsirnya Mafatihul Gaib berisi uraian mengenai kedokteran, logika, filsafat dan hikmah serta membawa kepada persoalan-persoalan ilmu aqliah yang bukan untuk itu nash diturunkan. Oleh karena itu kitab tafsir ini kurang memiliki ruh Islam, seorang penilai mengatakan tentang kitab tafsirnya : “Didalamnya terdapat segala sesuatu kecuali tafsir itu sendiri”.
F. Az-Zamakhsyari
Nama lengkapnya Abul Qasim Mahmud bin Umar al-Khawarizmi az-Zamakhsyari. Dilahirkan tahun 467 H di Zamakhsar. Beliau sangat ahli dalam ilmu bahasa, ma’ni dan bayan. Bagi orang-orang yang membaca kitab-kitab imu nahwu dan balagah tentu sering menemukan keterangan-keterangan yang dikutip dari kitab zamakhsyari sebagai hujjah. Misalnya mereka mengatakan :”Zamakhsyari telah berkata dalam kitab Al-Kasysyaf atau dalam Asasul Balagah-nya…”. Beliau orang yang mempunyai pendapat dan hujjah sendiri dalam banyak masalah bahasa Arab. Bukan type orang yang suka mengikuti langkah-langkah orang lain yang hanya menghimpun dan mengutip saja, tetapi ia mempunyai pendapat orisinal yang jejaknya ditiru dan diikuti oleh orang lain. Imam Zamakhsyari ber mazhab Hanafi dalam fikih dan ber akidah Mu’tazilah. Beliau menafsirkan Al-Qur’an cenderung kepada mazhab dan akidahnya dengan cara yang hanya diketahui oleh orang yang ahli.
G. As-Syaukani
Nama lengkapnya Qadi Muhammad bin Ali bin Abdullah asy-Syaukani as-San’ani, seorang imam mujtahid. Dilahirkan di kampung Syaukan pada 1173 H dan meninggal tahun 1250 H. Dalam fikih beliau ber mazhab Zaidiyah. Kitab tafsirnya Fathul Qadir menggabungkan antara riwayat, penalaran dan istinbath atas nash-nash ayat.
Reference :
1. Studi ilmu-ilmu Al-Qur’an, author : Manna Khlail al-Qattan. Publisher : Lintera Antar Nusa.
2. Al-Qur’an dan ulumul Qur’an, author : Drs. Muhammad Chirzin, M.Ag. Publisher : Dana Bhakti Prima Yasa.
3. Al-Qur’an sumber hukum Islam yang pertama, author : Drs. Miftah Faridl & Drs. Agus Syihabudin. Publisher : Pustaka.
4. Ulumul Qur’an Praktis, author : Drs. Hafidz Abdurrahman, MA. Publisher : Idea Pustaka.

2 komentar:

  1. blog yg membahas kitab-kitab islam dimana yahhhh mksh

    BalasHapus
  2. tafsir tustari udah ada yang diterjemahin ke bahasa blom y mas... .klo udah ama siapa n penerbitnya apa y... .thx infonya... .

    BalasHapus