Sabtu, 27 November 2010

PENYARINGAN INFORMASI MENURUT AL-QUR'AN

-IBN AKHDHAR-


Dalam Al-Qur’an Informasi berarti busyro (kabar), kata ini disebutkan kurang lebih dalam 55 ayat dengan berbagai variasinya (nubasysyiruka, mubasysyiri, basysyarnahu), seperti dalam QS. 2;223, 8;10, 22;37, 29;31, 35;25, 43;17, 57;12, 61;13 dan lainnya. Basyira sering disandingkan dengan kata nadzira (peringatan). Kemudian kata naba (berita) yang disebutkan kurang lebih dalam 30 ayat dengan berbagai variasinya (faunabbiukum, anbaahum, anbaaa’a, fayunabbiukum), seperti dalam QS. 3;44, 5;60, 6;5, 11;100, 22;72, 27;22, 38;88, 78;2, dan ayat lainnmya. Berikutnya kata hadits (cerita) seperti dalam QS. 7;185, 64;5, 85;17, dan 88;1. Falanaqushshanna dalam QS. 7;7 juga berarti ‘kabarkan’ yang memiliki kata dasar Qashash yang berarti cerita, yang juga merupakan nama surat ke-28 dalam Al-Qur’an.





Makna informasi lain yang ditemukan adalah kata khabar (berita), yaitu dalam QS. 28;29. Amrun juga berarti Berita dalam Al- qur’an, yaitu dalam QS. 5;83. Kata Al-kadzibi dalam QS. 5;42 berarti berita bohong. Kata al-ifki juga berarti berita bohong dalam Al-qur’an yang memuat kisah sejarah istri Nabi Muhammad saw Siti Aisyah ra, yang dituduh serong, yaitu dalam QS. 24;11-22. Secara keseluruhan, kata informasi dalam Al-Qur’an dengan berbagai bentuknya terdapat di sekitar 108 ayat.

RAGAM INFORMASI

- Informasi Benar vs Bohong

Menurut kebenarannya Informasi ada yang benar atau jujur ada pula yang bohong atau palsu. Informasi yang benar dalam Al-Qur’an disebutkan di antaranya dalam QS. At-Taubah [9]; 7 :

“Belumkah datang kepada mereka berita penting tentang orang-orang yang sebelum mereka, (yaitu) kaum Nuh, 'Aad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan dan negeri-negeri yang telah musnah? telah datang kepada mereka Rasul-rasul dengan membawa keterangan yang nyata, Maka Allah tidaklah sekali-kali Menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang Menganiaya diri mereka sendiri.”

'Aad adalah kaum Nabi Hud as, Tsamud ialah kaum Nabi Shaleh as, penduduk Madyan ialah kaum Nabi Syu'aib as, dan penduduk negeri yang telah musnah adalah kaum Nabi Luth as. Ayat ini memuat sejarah yang pasti kebenarannya. Informasi bohong atau palsu dalam Al-Qur’an disebutkan misalnya dalam QS. An-Nur [24]; 11 :

“Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat Balasan dari dosa yang dikerjakannya. dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar.

- Berita gembira vs peringatan atau berita buruk

Berita gembira, seperti dalam QS. Yusuf [12]; 19 :

“Kemudian datanglah kelompok orang-orang musafir, lalu mereka menyuruh seorang pengambil air, Maka Dia menurunkan timbanya, Dia berkata: "Oh; kabar gembira, ini seorang anak muda!" kemudian mereka Menyembunyikan Dia sebagai barang dagangan. dan Allah Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan.”

Juga di dalam QS. Hud [11]; 69 :

ô“Dan Sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang kepada lbrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan: "Selamat." Ibrahim menjawab: "Selamatlah," Maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang.”

Berita buruk, seperti dalam QS. An-Nahl [16]; 58 :

“Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan Dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah Dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup) ?. ketahuilah, Alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.”

- Peringatan, seperti di dalam QS. Al-‘Araf [7]; 185 :

“Dan Apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segala sesuatu yang diciptakan Allah, dan kemungkinan telah dekatnya kebinasaan mereka? Maka kepada berita manakah lagi mereka akan beriman sesudah Al Quran itu?”

- Berita besar atau berita penting

Al-Qur’an juga menerangkan tentang berita besar, seperti disebutkan dalam QS.An-Naba [78]; 2:

“Tentang Apakah mereka saling bertanya-tanya?Tentang berita yang besar”

Yang dimaksud dengan berita yang besar di sini ialah berita tentang hari berbangkit. Juga dalam QS. At-Taubah [9]; 70 :

“Belumkah datang kepada mereka berita penting tentang orang-orang yang sebelum mereka, (yaitu) kaum Nuh, 'Aad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan dan negeri-negeri yang telah musnah?. telah datang kepada mereka Rasul-rasul dengan membawa keterangan yang nyata, Maka Allah tidaklah sekali-kali Menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang Menganiaya diri mereka sendiri.”

- Berita Ghaib, seperti dalam QS. Ali Imran [3]; 44:

“Yang demikian itu adalah sebagian dari berita-berita ghaib yang Kami wahyukan kepada kamu (ya Muhammad); Padahal kamu tidak hadir beserta mereka, ketika mereka melemparkan anak-anak panah mereka (untuk mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. dan kamu tidak hadir di sisi mereka ketika mereka bersengketa.”

SUMBER INFORMASI

- Allah, seperti dalam QS. Al-‘Araf [7]; 7 :

“Maka Sesungguhnya akan Kami kabarkan kepada mereka (apa-apa yang telah mereka perbuat), sedang (Kami) mengetahui (keadaan mereka), dan Kami sekali-kali tidak jauh (dari mereka).”

- Para Malaikat, seperti dalam QS. Al-Hijr [15]; 53-54:

(

“Dan Kabarkanlah kepada mereka tentang tamu-tamu Ibrahim. Ketika mereka masuk ke tempatnya, lalu mereka mengucapkan: "Salaam". berkata Ibrahim: "Sesungguhnya Kami merasa takut kepadamu". Mereka berkata: "Janganlah kamu merasa takut, Sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran seorang) anak laki-laki (yang akan menjadi) orang yang alim. Berkata Ibrahim: "Apakah kamu memberi kabar gembira kepadaku Padahal usiaku telah lanjut, Maka dengan cara Bagaimanakah (terlaksananya) berita gembira yang kamu kabarkan ini?"

Tamu-tamu ibrahim berarti para malaikat, sedangkan anak yang alim berarti Nabi Ismail as.

- Para Nabi dan Rasul, seperti dalam QS. Al-Kahfi [18]; 56 :

“Dan tidaklah Kami mengutus Rasul-rasul hanyalah sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan; tetapi orang-orang yang kafir membantah dengan yang batil agar dengan demikian mereka dapat melenyap kan yang hak, dan mereka menganggap ayat-ayat Kami dan peringatan- peringatan terhadap mereka sebagai olok-olokan.”

- Orang-orang munafik, seperti dalam QS. An-Nur [24]; 11,

- Orang-orang fasik, seperti dalam QS. Al-Hujurat [49]; 6 :

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”

- Orang Kafir, juga menyebarkan berita bohong, seperti dalam QS. Ali-Imran [3]; 172-174 :

“(yaitu) orang-orang yang mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya sesudah mereka mendapat luka (dalam peperangan Uhud). bagi orang-orang yang berbuat kebaikan diantara mereka dan yang bertakwa ada pahala yang besar. (yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", Maka Perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung". Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. dan Allah mempunyai karunia yang besar.”

- Angin juga pembawa berita, diterangkan di dalam QS. Ar-Rum [30]; 46 :

“Dan di antara tanda-tanda kekuasan-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya dan (juga) supaya kamu dapat mencari karunia-Nya; mudah-mudahn kamu bersyukur.”

Juga terdapat dalam QS. Al-“araf [7]; 57 :

“Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, Maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. seperti Itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, Mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.”

Dan di dalam QS. Ar-Rum [30]; 48 :

“Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu Lihat hujan keluar dari celah-celahnya, Maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.”

- Al-Qur’an, dalam QS. Al-‘Araf [7]; 185 :

“Dan Apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segala sesuatu yang diciptakan Allah, dan kemungkinan telah dekatnya kebinasaan mereka? Maka kepada berita manakah lagi mereka akan beriman sesudah Al Quran itu?”

CARA MENDAPATKAN INFORMASI

- Jin mendapatkan Informasi dengan cara mencuri, diterangkan dalam QS. 15;17-18, 29;212 dan 223, 37;8-10, 41;12, dan 72;8-9.

“Dan Sesungguhnya Kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, Maka Kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, dan Sesungguhnya Kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). tetapi sekarang Barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya).”(QS. Al-Jin [72];8-9)

- Dengan cara bertanya, seperti diterangkan dalam QS. Hud [11]; 74 :

“ Maka tatkala rasa takut hilang dari Ibrahim dan berita gembira telah datang kepadanya, diapun bersoal jawab dengan (malaikat-malaikat) Kami tentang kaum Luth.

- Dengan cara dibacakan atau disampaikan oleh pembawa berita, seperti diterangkan dalam QS. Yunus [10]; 71 :

“Dan bacakanIah kepada mereka berita penting tentang Nuh di waktu Dia berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, jika terasa berat bagimu tinggal (bersamaku) dan peringatanku (kepadamu) dengan ayat-ayat Allah, Maka kepada Allah-lah aku bertawakal, karena itu bulatkanlah keputusanmu dan (kumpulkanlah) sekutu-sekutumu (untuk membinasakanku). kemudian janganlah keputusanmu itu dirahasiakan, lalu lakukanlah terhadap diriku, dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku.”

- Kabar menyebar dengan cara dibicarakan atau disiarkan oleh masyarakat, seperti dalam QS. An-Nur [24]; 14 :

Ÿ“Sekiranya tidak ada kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu semua di dunia dan di akhirat, niscaya kamu ditimpa azab yang besar, karena pembicaraan kamu tentang berita bohong itu.”

MENYARING INFORMASI

- Setiap informasi yang berasal dari Allah, melalui malaikat, para nabi dan rasul, yang termaktub dalam al-Qur’an mutlak kebenarannya, karena berasal dari Yang Maha Benar (al-haq), dengan sangat tegas Allah menyatakan hal ini dalam QS. Ali Imran [3]; 60 :

“(apa yang telah Kami ceritakan itu), Itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, karena itu janganlah kamu Termasuk orang-orang yang ragu-ragu.”

- Kabar yang berasal dari manusia, terlebih dari seorang fasik, munafik, dan orang kafir harus selalu kita cek dan ricek kebenarannya, sehingga informasi yang kita percayai adalah informasi yang BAL (Benar, Akurat, dan Lengkap), hal ini sesuai dengan yang diterangkan dalam QS. Al-Hujurat [49]; 6 :

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”

- Kabar yang berasal dari jin, maka jangan sekali-kali kita percayai, lihat QS. Al-Jin [72]; 6 :

“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, Maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.”

MANFAAT INFORMASI DAN ANCAMAN BAGI PENYEBAR INFORMASI BOHONG

- Kabar gembira bisa menentramkan hati, seperti disebut dalam QS. Al-Anfal [8]; 10 :

“Dan Allah tidak menjadikannya (mengirim bala bantuan itu), melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi tenteram karenanya. dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

- Kabar Bohong menjadikan manusia terusir, seperti terdapat dalam QS. Al-Ahzab [33]; 60 :

“Sesungguhnya jika tidak berhenti orang-orang munafik, orang- orang yang berpenyakit dalam hatinya dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah (dari menyakitimu), niscaya Kami perintahkan kamu (untuk memerangi) mereka, kemudian mereka tidak menjadi tetanggamu (di Madinah) melainkan dalam waktu yang sebentar,”

- Menyebarkan berita bohong menyebabkan adzab yang pedih di dunia dan akhirat, QS. An-Nur [24]; 19 :

“Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang Amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui.”

(REFERENSI : Al-Qur’an dan terjemahnya Versi 1.2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar