Jumat, 19 Juni 2009

....Menggemgam Kehidupan

oleh Fajar Burnama

Setiap kali melangkah kita harus tahu arah dan tujuan. Setiap kali kita kita bergerak kita harus memiliki maksud dan cita-cita. Setiap kali kita berkata harus memiliki makna dan arti. Inilah yang sering kita lupakan dalam menjalani kehidupan. Diakui atau pun tidak, setiap kita melangkah, bergerak juga berkata seringkali menyepelekan arah, tujuan, maksud, cita-cita, makna dan arti. Pantaslah kemudian banyak orang yang perjalanan hidupnya begitu monoton dan menjemukan. Itulah sebabnya kita seringkali bingung sampai akhirnya tidak melakukan apa pun. Kita bisa memastikan bahwa mereka adalah orang-orang yang tidak memiliki masa depan. Kesuksesan begitu jauh dari genggamannya.
Soichiro Honda, yang merupakan perintis motor dan mobil Honda yang tersebar di seluruh jagat raya, dikenal sebagai orang yang sangat kaya dengan cita-cita dan keinginan. Di saat kehidupannya yang begitu sulit. Ayahnya adalah seorang pandai besi yang hidup di desa. Beliau tidak mampu menyekolahkan Honda. Di usianya yang masih sangat belia, ia telah menunjukkan jiwa yang kreatif. Ia sangat terkesan begitu menyaksikan orang kaya yang datang ke desanya dengan mengendarai mobil. Timbul keinginan dalam hatin6ya untuk membuat mobil. Sampai di usia remaja, setelah hanya menjadi seorang pengasuh anak seorang pemilik bengkel mobil, ia tidak pernah sempat melupakan cita-cita untuk mahir membuat mobil buktinya selama ia menjadi pengasuh anak pemilik bengkel mobil, buku-buku teknik menjadi makanannya sehari-hari. Sesekali ia pun diminta membantu pekerja bengkel membawakan alat-alat saat memperbaiki mobil. Hingga akhirnya ia menjadi pemuda yang sangat mahir memperbaiki mobil bagaimanapun kondisinya.
Sampai di usia yang semakin matang, ia menjalani setiap proses menuju cita-citanya. Belajar dan terus belajar, berlatih dan terus berlatih. Dia mampu membuat bengkel sendiri dan punya anak buah sendiri. Sampai akhirnya bengkelnya semakin besar dan terkenal. Dan dengan bantuan modal dari koleganya, dan semua ilmu yang dimilikinya, serta bayangan cita-cita yang menggelayut di benaknya ia mampu membuat mobil juga motor yang kini dikendarai oleh umat manusia di seluruh dunia.
Itulah buah dari memiliki cita-cita yang besar dan kuatnya perjuangan untuk meraihnya. Setiap langkahnya pasti, setiap geraknya mantap, dan setiap katanya teratur. Halangan dan rintangan apapun dihadapi dengan kenikmatan dan keikhlasan. Setiap kali terjatuh lekas bangun lagi. Setiap kali gagal tidak lekas putus asa, sebaliknya segera bangkit dan kembali melangkah maju.
Cita-cita mestilah setinggi langit. Karena kita akan bergairah untuk berusaha dengan sekuat tenaga. Semakin tinggi cita-cita tentu akan membutuhkan tenaga dan usaha yang kuat juga. Keyakinan dan keteguhan harus ditanamkan sejak kita tahu apa yang menjadi cita-cita kita. Perjuangan dan usaha yang maksimal harus kita bina sejak kita tahu apa yang hendak kita capai.
Betapa besar cita-cita yang dimiliki oleh Rasulullah dan para sahabatnya pada masa awal perjuangan dakwah islam. Tujuan dan cita-cita dakwah adalah terinternalisasinya ajaran islam ke dalam setiap bagian dari kehidupan umat manusia. Setiap komponen ajaran islam harus bisa ditegakkan di muka bumi dengan sempurna. Setiap manusia harus merasakan indah dan lezatnya hidup bersama islam. Konsep dan perencaan disusun dengan rapih, setiap tahapan proses dijalani dengan teguh, setiap halangan, gangguan, rintangan, tantangan yang menghadang dihadapi dan diselesaikan dengan penuh kesabaran. Keberhasilan mencapai cita-cita dan tujuan dakwah pun diraih oleh Rasulullah dan para sahabat dengan waktu dua puluh tiga tahun. Negara islam berdiri sebagai negara berpondasikan hukum syariah islam secara konsisten pertama di dunia. Dari keberhasilan itu islam menyebar ke seluruh pelosok dunia. Secara dinamis dakwah islam terus dilakukan oleh para da’i dengan harapan mengulang keberhasilan pencapaian cita-cita dan tujuan dakwah yang telah diraih oleh Rasulullah dan para sahabat.
Setiap peristiwa di bumi tidak pernah luput dari ilmu Allah. Allah mengetahui gerakan seekor burung dalam sarangnya, setiap helai daun di semua pohon, setiap gerakan dan getaran bahkan saat semua itu belum terjadi. Begitu pula Allah sangat mengetahui apa keinginan dan cita-cita kita. Dengan kebebasan dan berbagai potensi yang telah dianugerahkan-Nya kita diperintahkan untuk mengusahakannya. Allah nilai kesungguhan dan keseriusan kita dalam menjangkau cita-cita.
Berapa banyak orang biasa dengan cita-cita yang tinggi dan kesungguhan mampu menjadi orang hebat. Berapa banyak orang miskin yang bercita-cita setinggi langit, dengan berbagai perjuangan mampu meraih kekayaan yang melimpah. Berapa banyak orang yang berasal dari desa terpencil, dengan cita-cita yang luhur dan usaha yang paripurna mampu mengelilingi dunia.
Maka, mengapa kita menunggu lagi. Gambarlah cita-cita kita. Skemalah kebahagiaan hidup kita. Semailah kesungguhan dan keteguhan bagi pencapaian setiap prestasi. Bina kehidupan dengan langkah pasti. Bangun setiap masa dengan pencapaian. Lewati setiap fase dengan pergumulan aktifitas produktif. Sempurnalah kehidupan kita di dunia ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar